Yohanes 10:14
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 56; Kisah Para Rasul 28; Imamat 22-23
Orang percaya di dalam Alkitab sering kali diibaratkan sebagai kawanan domba. Domba adalah hewan yang sangat unik. Domba sebagai hewan sosial, mereka selalu hidup berkelompok. Sebagai hewan herbivora, domba tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dari predator. Untuk berlari, domba pun tidak begitu cepat, lebih lagi ketika bulu tebalnya membebani. Ketika ancaman datang, yang dilakukan domba hanyalah merapatkan diri kepada kelompoknya.
Lalu jika mereka tidak bisa mempertahankan diri, bagaimana mereka bisa selamat dari ancaman? Satu-satunya harapan bagi mereka untuk selamat adalah mengharapkan perlindungan dari gembalanya. Seperti yang Daud katakan kepada Sang Gembala Agung, “gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.” (Mazmur 23:4).
Seperti domba-domba itu, kita adalah mahluk sosial yang tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi musuh kita yaitu si iblis. Satu-satunya cara agar kita bisa selamat ketika serangan datang hanyalah dengan merapatkan diri ke dalam kelompok dan saling menjaga serta menguatkan. Selanjutnya, kita berharap kepada Tuhan, Gembala kita yang baik.
Yesus, Gembala Agung kita tidak akan pernah membiarkan kita binasa karena dicabik-cabik oleh setan yang Alkitab katakan sebagai singa yang berkeliling mencari kesempatan untuk menelan kita. Yesus berkata, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;” (ayat 11). Tuhan menjaga kita, bahkan rela mengorbankan nyawanya demi keselamatan kita. Ia sudah membuktikannya dengan mati kayu salib. Ia telah mengalahkan singa itu, untuk itu kita tidak perlu takut lagi. Tapi jangan pula lupa diri, jangan pernah menjauh dari Sang Gembala Agung dan juga kelompok kita.
Kita adalah domba gembalaan Tuhan, ingatlah kita lemah dan tak berdaya tanpa Gembala Agung kita.